Kegiatan Santri


               

RUMAH TAHFIDZ
BANGUNJIWO

Motto:
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya (QS: Al Hijr:9)

Derajat manusia itu pada akhirnya berada di ayat yang  dibaca (yang dihafal) .”
(H.R Abu Daud, Imam Nasa’i, dan Imam Tirmidzi )
Tujuan:
1.       Menghasilkan Calon pemimpin yang hafal Al-Quran
2.       Menyelenggarakan pendidikan Al-Qur’an berbasis DAQU METHOD
Target::
-          Peserta didik/Santri mampu menghafal Al-Qur’an sesuai Kaidah Tajwid yang dicontohkan dan diajarkan oleh Rosulullah SAW.
-          Santri mampu mengamalkan DAQU METHOD
Indikator keberhasilan:
-           Santri mampu menghafal Al-Qur’an khatam 30 juz (bil-ghaib) dalam waktu sekitar 5 tahun efektif.
-          Santri menjalankan ibadah wajib dan menghidupkan ibadah Sunnah
Sistem Rumah Tahfidz:
1.       Menghafal bil-ghaib
2.       Materi hafalan minimal satu hari satu ayat
3.       Menjalankan sholat fardlu berjama’ah beserta sholat qobliyah ba’diyah
4.       Menjalankan ibadah sunnah (sholat dluha, tahajjud,puasa senin kamis)
5.       Belajar secara “talaqqi (musyafahah)”
6.       Guru pengajar sudah tahfidz dengan “ijazah bilisani bersanad”
7.       Murid belajar harus aktif dan mandiri dengan standar lancar, cepat, tepat dan benar.

Ketentuan Santri Rumah Tahfidz:
1.       Usia (setingkat SD, SMP, SMU, PT)
2.       Mendaftar sebagai peserta didik/santri
3.       Mengikuti placement test
4.       Mengikuti dan menjalankan peraturan Rumah Tahfidz dan ketentuan tata tertib pendidikan dan pengajaran dengan sistem Rumah Tahfidz

Jadwal Kegiatan Rumah Tahfidz: Seiap hari baik Mukim maupun Non Mukim
-          03.00 – 04.00 Shalat Lail
-          04.00 – 04.30 Jamaah Shalat Subuh
-          04.30 – 05.00 Ngaji dan setor hafalan
-          05.00 – 06.30 Bersih diri, olah raga, makan pagi
-          06.30 – 13.00 Sekolah umum dengan kewajiban shalat dhuha dan shalat dhuhur berjamaah
-          13.00 – 14.30 Istirahat
-          14.30 – 17.00 Shalat Ashar berjamaah, TPQ/Mengaji binnadhor
-          17.00 – 17.30 Bersih diri, istirahat
-          17.30 – 18.00 Shalat Mghrib berjamaah
-          18.00 – 19.00 Ngaji/setoran hafalan
-          19.00 – 19.30 Makan malam/istirahat
-          19.30 – 21.00 Belajar umum
-          21.00 – 03.00 Tidur malam

Biaya: Membayar sedekah Rumah Tahfidz sesuai kemampuan

Sekretariat; Rumah Belajar; Rumah Tahfidz
Tegalrejo RT 7 Bangunjiwo,  Kasihan,  Bantul, Yogyakarta
(Sebelah Timur SD Bangunjiwo)
 Telp /Faks.: (0274) 646 5085

Dhasyatnya Sedekah

NIKMATNYA BERBAGI
(Keutamaan Sedekah)

Diceritakan, ketika Nabi Ayub AS sedang mandi tiba-tiba Allah SWT mendatangkan seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Baginda menepis-nepis lengan bajunya agar belalang jatuh. Lantas Allah SWT berfirman, ''Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?'' Nabi Ayub AS menjawab, ''Ya benar, wahai Sang Pencipta! Demi keagungan-Mu apalah makna kekayaan tanpa keberkahan-Mu''.
Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya keberkahan rezeki yang dikurniakan oleh Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan.
Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Sabda Rasulullah SAW: ''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah''. Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan, ''Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, ‘Ya Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah’. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.''
Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka.
Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya. Pertama, mengundang datangnya rezeki. Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Al-Qur’an bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hamba-hamba-Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, “Pancinglah rezeki dengan sedekah”.
Kedua, sedekah dapat menolak bala. Rasulullah SAW bersabda, “Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah”.
Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah SAW menganjurkan, “Obatilah penyakitmu dengan sedekah”.
Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur. Kata Rasulullah SAW, “Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur”.
Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab, Allah SWT mencintai orang-orang yang bersedekah. Kalau Allah SWT sudah mencintai seorang hambanya, maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada permintaan dan do’a yang Allah tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut akan meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (baik).
Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh lebih besar dari persoalan yang dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatnya, masihkah kita belum juga tergerak untuk mencintai sedekah?. Di bawah ini beberapa keterangan yang menegaskan tentang keutamaan sedekah.

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”. (QS. al-Baqarah: 245)

مَثـَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ أَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ كَمَثـَلِ حَبَّةٍ أَنــْبَتـَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّة ۗ  وَاللهُ يُضعِفُ لِمَنْ يَّشَآءِ ۗ  وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui”. (QS. al-Baqarah: 261)

لَنْ تَنَالُ الْبِرَّ حَتــَّى تـُنْفِقُوْا ِممَّا تُحِبُّوْنَ ۚ  وَمَا تـُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللهَ بِهِ عَلِيْمٌ
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai, dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”. (QS. Ali Imran: 92)

مَنْ جَآءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثــَالِهَا ۖ
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya”. (QS. al-An'am: 160)

قُلْ إِنَّ اللهَ رَبـِّى يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيـَقْدِرُ لَهُ ۚ  وَمَآ أَنــْفَقْتــُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ  وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ
“Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (QS. Saba’: 39)

لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهِ ۖ  وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا ءَاتهُ اللهُ ۚ  لاَيــُكَلِـّفُ اللهُ نـَفْسًا إِلاَّ مَآءَاتـَهَا ۚ  سَيَجْعَلُ اللهُ بَعْدَ عُسْرِ يُسْرًا
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan”. (QS. ath-Thalaaq: 7).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t أَنَّ النَّبِيَّ r قَالَ: مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا. (البخاري)
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A, bahwasanya Nabi SAW bersabda: Tidak ada suatu pagi yang dilalui oleh manusia kecuali ada dua malaikat yang turun dan berkata salah satunya: Ya Allah berikanlah ganti kepada orang yang hari ini bersedekah. Malaikat yang satu lagi berkata: Ya Allah berikanlah kebinasaan kepada orang yang pada hari ini pelit”. (HR. Bukhari dan Muslim)

عَنْ أَبـِي كَبْشَةَ الأَنــَمَارِيُّ t أَنــَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ r يَقُولُ: مَا نَقَصَ مَالُ عَبْدٍ مِنْ صَدَقَةٍ. (الترمذي)
“Diriwayatkan dari Abu Kabsyah al-Anmari bahwasanya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: Tidak berkurang harta seorang hamba karena bersedekah”. (HR. Tirmidzi)

عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ t عَنِ النَّبِيِّ r قَالَ: إِنَّ الصَّدَقَةَ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثــْنَتـَانِ صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ (النسائي)
“Diriwayatkan dari Salman bin Amir dari Nabi SAW ia bersabda: Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin itu pahalanya satu macam yaitu pahala sedekah, sedangkan bersedekah kepada kaum kerabat pahalanya dua macam yaitu pahala sedekah dan pahala shilaturrahim”. (HR. Nasai)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ t قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ r: حَصِّنُوا أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ، وَدَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ، وَأَعِدُّوا لِلْبَلاءِ الدُّعَاءَ (الطبراني)
“Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Bentengilah harta kalian dengan zakat, obatilah sakit kalian dengan bersedekah, dan persiapkanlah do'a untuk menghadapi musibah”. (HR. Thabrani)

عَن عَلِيٍّ كرم الله وجهه قال: قال رَسولُ اللهِ r: بَادِرُوا بِالصَّدَقَةِ فَإِنَّ الْبَلاَءَ لاَيــَتــَخَطَّاهَا (رواه رزين)
“Diriwayatkan dari Ali K.M, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Segeralah bersedekah karena bala/musibah tidak akan mendahuluinya”. (HR. Razin)

عَنِ ابْنِ عُمَرَ t قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ r: إِنَّ لِلَّهِ عَبَّادًا اخْتـَصَّهُمْ بِالنِّعَمِ لِمَنَافِعِ الْعِبَادِ، يُقِرُّهُمْ فِيهَا مَا بَذَلُوهَا، فَإِذَا مَنَعُوهَا نَزَعَهَا مِنْهُمْ، فَحَوَّلَهَا إِلَى غَيْرِهِمْ (الطبراني)
“Diriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang diberikan oleh Allah berbagai kenikmatan untuk dimanfaatkan/kepentingan hamba-hamba yang lain. Allah akan menetapkan mereka dalam kenikmatan itu selama mereka memberikannya kepada orang lain. Apabila mereka mencegahnya maka Allah akan tarik darinya dan diberikan kepada orang lain”. (HR. Thabrani)

عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ t قَال: قاَل رَسولُ اللهِ r: أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى هَدَاياَ اللهِ تعالى إِلَى خَلْقِهِ؟ قُلْناَ: بَلَى، قاَل: اَلــْفَقِيرُ مِنْ خَلْقِهِ هُوَ هَدِيَّةُ اللهِ تَعالى قَبِلَ ذَلِكَ أَوْ تَرَكَ. (رواه ابن النجار)
“Diriwayatkan dari Ubay bin Ka'b ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Maukah kamu saya tunjukkan hadiah Allah kepada makhluk-Nya? Kami menjawab: Tentu kami mau. Rasulullah bersabda: Orang fakir itulah hadiah Allah, diterima atau ditolak”. (HR. Ibnu Najjar)

SK Rumah Tahfidz


 No Rek Sedekah

BRI No Rek 6640-01-020248-53-9
a/n Muhajir




SURAT KEPUTUSAN
NO. : 10/RT – B/ PPPA – YK/XII/2011
Tentang
PENDIRIAN RUMAH TAHFIDZ PPPA DAARUL QUR’AN
 B A N G U N J I W O


Bismillaahirrohmaanirrohiim,

Menimbang    : 1. Bahwa guna membumikan Al-Qur’an sebagai way of life umat muslim di Indonesia  pada umumnya, dan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada khususnya, maka perlu ada pembibitan generasi penghafal Al-Qur’an di Indonesia pada umumnya dan di Yogyakarta pada khususnya.
                         2. Agar pendidikan untuk membibit dan mencetak para penghafal Al-Qur’an dapat berjalan dan sesuai dengan metode Daarul Qur’an yang dikembangkan oleh Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an (PPPA), maka diperlukan adanya Rumah-rumah Tahfidz Daarul Qur’an

Mengingat      : 1. Rumah Tahfidz Daarul Qur’an sebagai program kerja  PPPA Daarul   Qur’an
                            2. Surat Keputusan Yayasan Daarul Qur’an Nusantara No. : 020/PPPA/YDQN/VII/2011 tentang Pengangkatan Perwakilan Pengurus Yayasan Daarul Qur’an Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta

Memperhatikan  : Petunjuk dan arahan dari Pengurus PPPA Daarul Qur’an

MEMUTUSKAN

Menetapkan     :1. Rumah Tahfidz BANGUNJIWO yang beralamat di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul sebagai Rumah Tahfidz PPPA Daarul Qur’an dengan status Mandiri
                                2. Susunan Pengurus Rumah Tahfidz dan Guru Tahfidz-nya sebagaimana terlampir
                               3. Pengurus Rumah Tahfidz tersebut di atas beserta Guru Tahfidz-nya diwajibkan untuk menjalankan kurikulum Daarul Qur’an  PPPA
                               4. Pengurus Rumah Tahfidz tersebut di atas wajib untuk mengelola secara sungguh-sungguh Rumah Tahfidznya dan menjalin komunikasi dengan PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta
                                5. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
                                                                                                   
                                                                                           Ditetapkan di : Yogyakarta
                                                                                           Pada tanggal  : 31 Desember 2011
       Ketua                                                                                     Se.kretaris
Ust. Idam Ibty. Msi                                                                        Ust Zumar



Lampiran :

PENGURUS DAN GURU RUMAH TAHFIDZ PPPA DAARUL QUR’AN
B A N G U N J I W O


-          Pelindung                                            : Lurah Bangunjiwo
                                                             :Ketua RT. 08 Wonotang
-          Penanggung Jawab                            : Ketua Yayasan Bangun Jiwa
-          Koordinator                                        : Tarso Sujana
-          Sekretaris                                           : Zumar
-          Bendahara                                          :  Zulhah Noor
-          Kurikulum                                          : Ust. Aan Farohan
-          Pengelolaan Anggaran                : Zulhah Noor
-          Kesantrian                                          : Suwandi
-          Asatidz                                                : Muhajir
                                                                     Nisrina Husnul Khotimah
-          Sarana Prasarana                              : Mudjiman


Pengurus Rumah Tahfidz bangunjiwo



             Tarso Sujana                                                           Zumar
         Koordinator                                                                       Sekretaris

Foto Santri





Profil Rumah Tahfidz Bangunjiwo


               

RUMAH TAHFIDZ
BANGUNJIWO

Motto:
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya (QS: Al Hijr:9)

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        Derajat manusia akhirnya  berada di ayat yang  dibaca (yang dihafal) .”
(H.R Abu Daud, Imam Nasa’i, dan Imam Tirmidzi )
Tujuan:
1.       Menghasilkan Calon pemimpin yang hafal Al-Quran
2.       Menyelenggarakan pendidikan Al-Qur’an berbasis DAQU METHOD
Target::
-         Peserta didik/Santri mampu menghafal Al-Qur’an sesuai Kaidah Tajwid yang dicontohkan dan diajarkan oleh Rosulullah SAW.
-          Santri mampu mengamalkan DAQU METHOD
Indikator keberhasilan:
-           Santri mampu menghafal Al-Qur’an khatam 30 juz (bil-ghaib) dalam waktu sekitar 5 tahun efektif.
-          Santri menjalankan ibadah wajib dan menghidupkan ibadah Sunnah
Sistem Rumah Tahfidz:
1.       Menghafal bil-ghaib
2.       Materi hafalan minimal satu hari satu ayat
3.       Menjalankan sholat fardlu berjama’ah beserta sholat qobliyah ba’diyah
4.       Menjalankan ibadah sunnah (sholat dluha, tahajjud,puasa senin kamis)
5.       Belajar secara “talaqqi (musyafahah)”
6.       Guru pengajar sudah tahfidz dengan “ijazah bilisani bersanad”
7.       Murid belajar harus aktif dan mandiri dengan standar lancar, cepat, tepat dan benar.

Ketentuan Santri Rumah Tahfidz:
1.       Usia (setingkat SD, SMP, SMU, PT)
2.       Mendaftar sebagai peserta didik/santri
3.       Mengikuti placement test
4.       Mengikuti dan menjalankan peraturan Rumah Tahfidz dan ketentuan tata tertib pendidikan dan pengajaran dengan sistem Rumah Tahfidz

Jadwal Kegiatan Rumah Tahfidz: Seiap hari baik Mukim maupun Non Mukim
-          03.00 – 04.00 Shalat Lail
-          04.00 – 04.30 Jamaah Shalat Subuh
-          04.30 – 05.00 Ngaji dan setor hafalan
-          05.00 – 06.30 Bersih diri, olah raga, makan pagi
-          06.30 – 13.00 Sekolah umum dengan kewajiban shalat dhuha dan shalat dhuhur berjamaah
-          13.00 – 14.30 Istirahat
-          14.30 – 17.00 Shalat Ashar berjamaah, TPQ/Mengaji binnadhor
-          17.00 – 17.30 Bersih diri, istirahat
-          17.30 – 18.00 Shalat Mghrib berjamaah
-          18.00 – 19.00 Ngaji/setoran hafalan
-          19.00 – 19.30 Makan malam/istirahat
-          19.30 – 21.00 Belajar umum
-          21.00 – 03.00 Tidur malam

Biaya: Membayar sedekah Rumah Tahfidz sesuai kemampuan

Sekretariat; Rumah Belajar; Rumah Tahfidz
Tegalrejo RT 7 Bangunjiwo,  Kasihan,  Bantul, Yogyakarta
(Sebelah Timur SD Bangunjiwo)
 Telp /Faks.: (0274) 646 5085